Senin, 13 Januari 2014

Menantikan Terwujudnya Janji Tuhan di Hidupku





Matius 21:21
Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.

Ada banyak janji Tuhan yang indah bagi kita, umat-Nya saat memasuki tahun baru. Hampir semua gereja dan pelayanan mengklaim janji Tuhan bahwa Ia akan melakukan sesuatu yang luar biasa dan keajaiban di tahun ini. Namun hal itu bukan berarti jalan yang di depan kita mulus dan tanpa lika-liku.

Seperti Musa dan umat Israel mendapatkan janji Tuhan untuk memasuki Tanah Perjanjian dimana ada susu dan madu tersedia, mereka harus menghadapi berbagai hal untuk menuju kesana. Bahkan ditengah perjalanan, mereka mengalami keputusasaan. Bahkan Musa sempat putus asa memimpin bangsa Israel karena menghadapi persungutan dan perbantahan.

Satu hal yang harus kita pahami, jika kita ingin mukjizat yang besar maka kita harus siap untuk menghadapi peperangan yang besar. Kita tidak mungkin menerima apa yang kita harapkan jika kita tidak bersedia membayar harganya. Apakah penghalang utama bagi kita untuk menerima janji-janji Tuhan yang indah di tahun ini?

Belajar dari bangsa Israel saat menuju Tanah Perjanjian, penghalang generasi pertama bangsa itu sehingga mereka harus mati di padang gurun adalah ketidakpercayaan mereka. Mereka tidak percaya bahwa Allah sanggup membawa mereka menaklukan bangsa-bangsa yang ada di Tanah Perjanjian itu sekalipun sudah melihat berbagai mukjizat selama perjalanan dari Mesir hingga 40 tahun di padang gurun. Hal selanjutnya yang menghalangi mereka adalah persungutan. Lidah mereka tidak memperkatakan berkat, namun kata-kata keraguan, tuntutan, kritikan dan keluhan.

Tahun ini mari taruh iman percaya kita kepada Tuhan. Semua janji-Nya dapat diwujudkan, namun bukan dengan kekuatan kita, tapi kekuatan Tuhan sendiri. Jadi percayalah! Hal kedua mari kita perkatakan perkataan iman, jauhkan keluh-kesah, gerutu, kritik dan gosip dari mulut kita. Mari kita mulai mengucap syukur buat berkat-berkat Tuhan.

Iman kita dapat dilihat dari perkataan dan tindakan kita. Tuhan hanya meminta kita percaya dan melangkah dengan iman, lakukanlah!
 |
Don't Forget Click KEDAI CHRISTIAN
FollBack Twitter @Youth_Rise
Join On My FanPage  

RELATED LINK :

Tuhan Mengambil Bebanku




 Mazmur 103:13

Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.

Sebagai anak-anak Allah, kita bergantung kepada Dia. Anak-anak yang bergantung hanya meluangkan sedikit waktu untuk khawatir soal makanan, pakaian, dan tempat bernaung. Mereka menganggap – dan itu hak mereka – bahwa orang tua mereka akan menyediakan segala yang mereka butuhkan.

Yesus berkata, "Janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Matius 6:31, 33).

Sayangnya, kekhawatiran telah mengakar pada kebanyakan kita. Tetapi karena kita adalah anak-anak Allah, Ia bertanggung jawab atas kesejahteraan kita. Itulah sebabnya, "serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab ia yang memelihara kamu" (I Petrus 5:7). Dengan kata lain, biarkan Allah yang mengurus kekhawatiran! Ia berkata, "Aku akan mengambil beban itu–jangan dipikirkan–serahkanlah pada-Ku."

Jangan pernah lupa: Allah lebih besar daripada persoalan-persoalan Anda. Kekhawatiran apapun yang menekan Anda hari ini, serahkan ke dalam tangan Allah–dan tinggalkan saja di sana.

Allah lebih ahli mengurus persoalan-persoalan Anda dibandingkan diri Anda sendiri.
 |
Don't Forget Click KEDAI CHRISTIAN
FollBack Twitter @Youth_Rise
Join On My FanPage  

RELATED LINK :

Jumat, 03 Januari 2014

Mukjizat Tuhan Terjadi Setiap Saat




2 Raja-Raja 4:7

"Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."


Perjalanan hidup manusia di dunia ini penuh dengan warna-warni, segala sesuatu bisa berubah dengan drastis: kadang berada di atas, tapi dengan secepat kilat bisa berada di bawah; hari ini berlimpah harta, esok masuk penjara; hari ini berada di puncak popularitas, esok dengan gampang dilupakan orang dan tak dianggap lagi.

Itulah sebabnya pengkhotbah berkata, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya." (Pengkhotbah 3:1). Ada suka dan duka, sakit adan sehat, tertawa dan menangis, menabur dan menuai, berhasil dan gagal. Namun yang pasti, dalam setiap keadaan Tuhan sanggup  "..membuat segala sesuatu indah pada waktunya," (Pengkhotbah 3:11a).

Tuhan dapat menghadirkan mujizat dan kemenangan dalam situasi yang bagaimana pun, yang secara manusia adalah mustahil tapi bagi Dia tak ada yang tak mungkin. Peristiwa yang terjadi dalam hidup kita tidak pernah lepas dari perhatiaan Tuhan. Terkadang itu diijinkan karena ada rencana Tuhan di balik itu, yaitu namaNya dimuliakan melalui kita. Karena itu yakinlah, masih ada mujizat di segala keadaan kita!
|
Don't Forget Click KEDAI CHRISTIAN
FollBack Twitter @Youth_Rise
Join On My FanPage  

RELATED LINK :